2 Problem Ini Jadi Sebab Susahnya Menerjemahkan Bahasa Arab ke Indonesia
Jika kita hendak mengalihkan suatu bahasa ke bahasa lain secara otomatis kita akan menjumpai berbagai kendala atau problem, baik itu problem linguistik (dari dalam bahasa itu sendiri) ataupun non linguistik (dari luar bahasa). Termasuk juga di sini mengenai pengalih bahasaan dari Arab ke Indonesia.
Kita bahas dua kendala/problem yang menjadi susahnya penerjemahan Arab ke Indonesia, dan cara mengatasinya.
Kita bahas dua kendala/problem yang menjadi susahnya penerjemahan Arab ke Indonesia, dan cara mengatasinya.
Problem linguistik
1.
Kosakata
Susahnya penerjemahan arab ke
indonesia karena perbendaharaan kosakata yang minim, terbatas atau ada
kalimat-kalimat arab yang mengandung pengertian yang tidak diketahui
sebelumnya.
Ini problem pertama kita, solusinya
yaa kita harus terus menambah perbendaharaan kosakata arab tersebut dan
memahami maknanya, secara simpel –karena sekarang zaman teknologi- admin
sarankan gunakan aplikasi-aplikasi kamus yang praktis digunakan dan juga lengkap
semisal kamus VerbAce-Pro yang sering admin gunakan, kalau menurut admin
aplikasi tersebut adalah kamus munawwir yang didigitalkan, ada juga aplikasi
kamus-kamus lain seperti Kamus Bahasa Arab v3.0, tetapi aplikasi-aplikasi
tersebut hanya bisa digunakan di dekstop, tetapi soal kelengkapan itu sepadan, dan
sekarang juga sudah banyak aplikasi-aplikasi kamus di android meski tidak
terlalu lengkap namun bisa dijadikan kamus saku sehari-hari yang praktis.
Anda bisa juga mengunjungi web
almaany untuk mengetahui berbagai makna bahasa arab dengan bahasa arab itu
sendiri, dan kabar bagusnya almaany sudah bisa didownload d playstore dan ios.
Sebagai pendukung tambahan juga
sering-seringlah menonton film yang bagus yang berbahasa arab semisal film Omar
30 episode dan masih banyak lagi, film tersebut menggunakan bahasa fusha yang
dilontarkan secaha fasihat, ini tentu akan melatih pendengaran dan dzauk bahasa
arab kita selain menambah kosakata tentunya.
Bisa juga melalui nnton berita radio
majalah yang berbahasa arab, juga jangan lupa baca keilmuan-keilmuan islam di
maktabah syamilah yang super lengkap.
2.
Kaidah Bahasa (Qowa’id)
Ini berkaitan dengan teoritik dan
juga praktik, ini yang menjadi kendala penerjemahan selanjutnya, kita kurang
menguasai kaidah-kaidah kebahasaan, dan selain itu pula sebenarnya kita harus
paham kaidah di bahasa indonesia, karena suatu terjemahan akan mengalir dan
bersinergi manakala seorang translator memahami kedua kaidah bahasa yang
menjadi objek terjemahannya, lebih lanjut harus juga memahami budaya dan adat
istiadat kedua bangsa yang menjadi objek penerjemahan, ini juga penting.
Kalau anda merasa kurang menguasai
kaidah-kaidah ini cobalah pelajari kaidah dalam bahasa arab terus pahami
teori-teori kaidahnya dari ilmu-ilmu qowa’id (nahw, sharf, balaghah), juga
tidak kalah penting praktekkan, supaya teori tersebut menjadi pribadi kita yang
baru, menjadi biasa.
3.
Susunan kalimat
Permasalahan ini yang sering dialami beginner
tranlator atau penerjemah pemula, kenapa? Karena kita tidak bisa langsung
seenaknya menerjemahkan arab ke indonesia sesuai kalimat arabnya, disini
terjadi problem peletakan kata-kata dalam kerangka konteks keseluruhan unit,
ini dikarenakan susunan kata bahasa arab dan indonesia berbeda, seperti halnya
saja dalam peletakan fi’il dan fa’il kalau di indonesia itu terbalik harus fa’il
dulu lalu fi’il, begitu seharusnya penerjemahan mengikuti bahasa tujuan
penerjemahan, dan masih banyak lagi semisal hal tersebut, cara mengatasinya
ialah dengan kita rajin mempelajari susunan kalimat bahasa arab lalu
komparasikan dengan bahasa indonesia.
4.
Transliterasi
Problem tranliterasi ini khusus
semisal mengenai nama-nama orang dan kota. Ini bisa diatasi dengan mempelajari
materi yang menjadi kendala tersebut secara intensif.
5.
Perkembangan Bahasa
Problem perkembangan bahasa ini
adalah suatu hal yang alamiah, dalam artian memang sifat bahasa itu berkembang
sesuai perkembangan ilmu, sains dan teknologi, contoh kecil saja sekarang sudah
ada internet, sosial media, smartphone, yang dengan perkembangan teknologi
tersebut berimbas pada istilah-istilah baru dalam bahasa arab mengenai
teknnologi-teknologi tersebut, upaya mengatasinya tidak ada cara lain kecuali
kita harus terus mengikuti berbagai perkembangan dan perubaham zaman.
Problem Non-linguistik
1. Sosio dan Kultural
Secara singkatnya ialah problem
terkait sosial dan budaya, tadi sudah disinggung di atas, bahwa setiap negara
mempunyai sosio kultural yang berbeda-beda, hal ini tentu berimbas pada
istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan pada suatu negara tersebut, termasuk
bangsa Arab.
Sosial dan budaya Arab tentu berbeda
dengan sosial dan budaya di Indonesia, ini yang menjadi kendala dalam
penerjemahan arab-indo, tentu saja cara mengatasinya ialah dengan mengetahui
dan memahami sosio-kultur bangsa Arab yang nanti dikomparasikan dengan sosio-kultur
bangsa indo, sehingga dalam penerjemahan akan timbuh kesinergian, budaya arab
yang dapat sangat cepat bisa dipahami oleh bangsa indo melalui terjemahan.
Tugas penting lainnya ialah bagi
perancang kurikulum dan silabus agar penyusunan materi ajar bahasa Arab banyak
disisipi gambaran sosio-kultur bangsa Arab, dengan demikian akan memudahkan
bagi pelajar bahasa Arab memahami sosial dan budayang bangsa Arab.
2. Rasa Enggan dan Membosankan
Kendala ini tentu tidak secara merata
bagi setiap orang, karena ini menyangkut masalah internal, tetapi memang
kebanyakan siswa dan generasi muda sekarang merasa enggan dan bosan dalam
menghadapi teks-teks bahasa Arab, hal ini timbul dari kurangnya rasa cinta pada
bahasa Arab, menganggap sukar mempelajarinya dan karena penguasaan pada ilmu-ilmu
kebahasa araban yang kurang, begitu juga kurang banyak mengetahui arti-arti
mufrodat bahasa arab, ini menimbulkan rasa enggan dan malas.
Kendala ini bisa diatasi oleh
berbagai pihak yang terkait, sebut saja guru, guru bahasa arab harus terus
mampu menanamkan kecintaan kepada bahasa arab, mengajarkan materi bahasa arab
dengan cara segampang mungkin dan mudah dicerna, perbanyak media dan pendukung
belajar agar pembelajaran semakin menarik, berikan juga pemahaman bahwa pemahaman
terhadap bahasa arab itu amat penting, selain karena ia bahasa internasional ia
merupakan bahasa agama islam, sedang indonesia mayoritas adalah muslim, yang
setiap hari beribadah menggunakan bahasa arab. Bahasa arab ialah termasuk
bahasa paling kaya di dunia, kekayaan abjadiyah yang lengkap dan kosakata yang
sangat banyak.
Perlu juga bagi pelajar untuk mulai
membaca teks-teks bahasa arab ringan, artikel-artikel berbahasa arab, nonton
film berbahasa arab dsb. yang dapat menimbulkan gairah dan menambah pengetahuan
baru akan bahasa arab.
3. Tingkat Kemampuan Penerjemah Berbeda-beda
Kendala ini berkaitan dengan
personality atau pelaku translator, sebenarnya kalau melihat konten arab itu
dibagi dua: pertama, ada teks yang berada pada tingkat kesukaran yang tinggi,
kedua, ada teks yang ringan. Tetapi dalam hal ini yang jadi kendala tentu
seorang translator atau mutarjim tersebut, karena apabila ia sudah memadai
pengetahuan kebahasa arabannya akan mudah saja dalam menerjemahkan sehingga
hasil terjemahan akan sangat baik, mengalir dan mudah dicerna, beda halnya
dengan penrjemah pemula dikarenakan ia belum menguasai pengetahuan kebahasa
araban secara luas.
Kesimpulannya, mulailah pelajari pengetahuan-pengetahuan kebahasa araban, kosakatanya, istilah-istilahnya, ungkapan-ungkapnnya, kaidahnya, juga pahami sosio kulturnya, bisa melalui media-media cetak ataupun elektronik yang sekarang sudah tersebar luas dan dapat digunakan secara praktis. Akhirnya kita berharap suatu keniscayaan agar penerjemahan kita menjadi sangat apik dan lugas.
Demikian artikel mengenai 2 Problem yang Jadi Sebab Susahnya Menerjemahkan Bahasa Arab ke Indonesia, semoga bermanfaat.
0 Response to "2 Problem Ini Jadi Sebab Susahnya Menerjemahkan Bahasa Arab ke Indonesia"
Post a Comment