MAKALAH KONSEP UMUM MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
BAB I
PENDAHULUAN
Media
dalam pembelajaran dibutuhkan pula untuk pelajaran Bahasa Arab, dengan adanya
media bisa menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan sehingga dapat
menarik minat dan mengaktifkan siswa untuk mengikuti pelajaran, baik secara
mandiri ataupun kelompok. Pembelajaran bahasa Arab yang memanfaatkan media
menjadi lebih menarik dan dapat mempermudah proses pembelajaran. Media yang
dapat digunakan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi siswa,
membangkitkan rasa senang dan gembira, membangkitkan semangat, dan menghidupkan
pelajaran itu memungkinkan adanya interaksi dan partisipasi aktif dari siswa
untuk belajar bahasa Arab secara efektif, dengan media pembelajaran Guru dapat
menciptakan suasana belajar yang kondusif, nyaman, dan menyenangkan sehingga
dapat menarik siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik.
BAB II
KONSEP UMUM MEDIA PEMBELAJARAN
A.
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN
Jenis-jenis media pembelajaran jika ditinjau dari segi penggunaan
media dikaitkan dengan indera yang digunakan manusia untuk memperoleh
pengetahuan , maka media diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu: media
pandang (visual/bashariyah), media dengar (audio/sam’iyah), dan
media pandang dengar (sam’iyah bashariyah/ audio visual). Adapun
penjelasan tentang jenis-jenis media pembelajaran adalah sebagai berikut:
1.
Media Pandang (Visual/Bashariyah)
Media pandang berkaitan dengan indera penglihatan. Media pengajaran
yang berupa alat bantu pandang(visual aids) secara umum dapat dikatakan bahwa
mereka berguna dalam hubungannya dengan motivasi, ingatan dan pengertian. Media
visual memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media
ini dapat memperlancar pemahaman, memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat
siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia
nyata. Agar menjadi efektif, media visual sebaiknya ditempatkan pada konteks
yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual itu untuk meyakinkan
terjadinya proses informasi.
Media pandang (visual)
dibagi menjadi dua yaitu media pandang non proyeksi dan media pandang
berproyeksi. Media non proyeksi merupakan media yang sering digunakan
dalam proses belajar mengajar, baik yang berkarakter dua dimensi maupun tiga
dimensi dalam pengoperasiannya tidak memerlukan sinar listrik atau proyektor.
Sedangkan media berproyeksi yaitu Media pandang proyeksi merupakan salah
satu kelompok media pengajaran yang dalam operasionalisasinya memerlukan
proyeksi atau penyorotan dengan cahaya, sehingga bisa dipandang atau dilihat
oleh pengguna media tersebut. Ada beberapa media yang dapat dikatergorikan
sebagai media pandang non –proyeksi, antara lain:
1.
Papan tulis
Papan tulis merupakan media yang paling tradisional, yang paling
murah dan paling fleksibel, disamping untuk menulis, papan tulis dapat dipakai
untuk membuat gambar, skema, diagram dan sebagainya. Selain itu juga dapat
dimanfaatkan untuk menggantungkan peta pada saat yang diperukan. Daya guna dan
daya pakai papan tulis sangat tergantung pada kreativitas guru.
2.
Papan flannel
Papan flanel adalah jenis papan yang permukaannya dilapisi dengan
kain flanel. Keguanaannya untuk menempelkan program yang berupa gambar, skema,
kartu kata, dan semacamnya. Papan flanel biasanya dipasang di dinding atau
digantung di antara dua buah kayu di bagian atas dan bawah.
3.
Papan tali
Papan tali dapat dibuat dengan memasang tali-tali pada papan tulis
biasa atau pada papan tripleks. Tali yang baik adalah kawat kecil. Tali-tali
tersebut dikaitkan pada paku kecil yang lain yang dipasang pada tepi kanan dan
kiri papan tersebut, sehingga merentang dari kiri ke kanan. Jarak tali yang
satu dengan tali yang lain disesuaikan dengan besar kecilnya kartu yang akan
digantug pada tali. Kartu-kartu tersebut dibuat sedemikian rupa sehingga dengan
mudah dapat disangkutkan pada tali, digeser dan dilepas kembali.
4.
Papan magnetis
Pada dasarnya penggunaan papan magnetis tidak berbeda dengan papan
flanel, perbedaannya terletak pada sistem melekatnya barang-barang. Pada papan
magnetis melekatnya disebabkan daya tarik magnetis, permukaan papan magnetis
umumnya putih, sehingga dapat dipakai untuk menulis.
5.
Wall chart
Media ini berupa gambar, denah, bagan atau skema yang biasanya
digantungkan pada dinding kelas. Media ini juga dapat digantungkan pada papan
tulis, wall chart berguna untuk melatih penguasaan kosa kata dan penyusunan
kalimat.
6.
Flash chart
Media ini berupa kartu-kartu berukuran 15×20 cm sebanyak 30 sampai
40 buah. Bahan-bahan kartu ini terbuat dari kertas manila. Setiap kartu diisi
dengan gambar berbentuk stick figure, yakni gambar yang berupa garis-garis
sederhana, tetapi sudah menggambarkan pesan yang jelas. Gambar ini tidak
disertai dengan tulisan apapun. Media ini cocok untuk melatih keterampilan
berbicara secara spontan dengan menggunakan pola-pola kalimat tertentu.
Media pandang berproyeksi merupakan media yang bersifat elektronik
yang diproyeksikan yang terdiri hardware dan software. Penggunaan media ini
memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Adapun yang termasuk
media ini antara lain:
1.
Overhead Projector (OHP)
OHP merupakan alat yang dipakai untuk memproyeksikan suat obyek
transparan ke permukaan layar sehingga menghasilkan gambar yang cukup besar.
Proyektor OHP merupakan hardware. OHP merupakan media yang apabila diisi dengan
software yang berupa program dan transparasi. Transparasi adalah bahan bening
bersifat tembus cahaya yang terbuat dari bahan polivinyl acetate atau
cellofilm.
2.
Slide
Slide merupakan gambar transparan yang diproyeksikan oleh cahaya
melalui proyektor. Ukuran slide biasanya 2×2 atau 2×3 cm. Slide memiliki dua
bentuk, yaitu pertama, bentuk tradisional yang lepas satu persatu, dan kedua
bentuk baru yang dibungkus dalam tempat khusus lalu dimasukkan kedalam
proyektor dan secara otomatis berputar seperti film biasa. Slide bisu merupakan
slide yang tidak bersuara, sedangkan sound slide merupakan slide yang disertai
suara. Slide tersebut menggunakan sinar lampu berkekuatan tertentu yang
diproyeksikan melalui lensa ke permukaan lensa.
3.
Film Strips
Media ini hampir sama dengan slide, letak perbedaannya pada slide,
gambar-gambar yang diperoleh dari hasil pemrotetan tersebut merupakan
satuan-satuan lepas, sedangkan pada film strip, gambar-gambar tersebut
merupakan rangkaian dalam satu rol. film strip juga bisa ditampilkan dengan
suara maupun tanpa suara. Suara yang dimasukkan dalam film merupakan penjelas
isi. Selain suara penjelas isi film juga bisa berbentuk buku pedoman atau
narasi tulis.
4.
Film Bisu
Media ini memproyeksikan rangkaian gambar-gambar positif secara
kontinu dengan kecepatan putar tertentu, sehingga mengakibatkan seolah-olah
gambar tersebut kelihatan bergerak. Media ini tidak memiliki karakteristik
suara, maka pada waktu mempresentasikannya guru boleh menambahnya dengan
komentar untuk keperluan tertentu, film ini juga bisa dibiarkan tanpa komentar
guru. Media ini dapat digunakan untuk melatih keterampilan ekspresi lisan
maupun tulis.
5.
Film Loop
Film Koo lebih pendek dari dari pada film bisu. Biasanya hanya
mempresentasikan suat adegan tertentu atau suat gerakan tertentu saja. Umumnya
film Koo ini tidak memiliki karakteristik suara, tetapi ada juga yang
dilengkapi dengan suara, sehingga memiliki karakteristik gambar, gerak dan
suara.
2.
Media Dengar (Audio/Sam’iyah)
Media audio berkaitan dengan indera pendengaran. Pesan yang
disampaikan dituangkan ke dalam lambang lambang auditif, baik verbal (ke dalam
kata-kata/bahasa lisan) maupun non verbal. Media audio dapat menarik dan
memotivasi siswa untuk mempelajari materi dengan lebih banyak.
Adapun media dengar atau sam’iyah antara lain sebagai
berikut:
1.
Radio
Media ini berupa program siaran radio yang disalurkan dari
pemancar, kemudian diterima oleh alat penerima radio untuk didengar oleh
penerima informasi. Radio merupakan perlengkapan elektronik yang dapat
digunakan untuk mendengarkan berita yang bagus dan aktual, dapat mengetahui
beberapa kejadian dan peristiwa-peristiwa penting. Bentuk siaran radio dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: a) program dalam bentuk pidato, b) program
dalam bentuk dialog atau tanya jawab, c) program dalam bentuk drama atau
sandiwara. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan ketrampilan menyimak.
2.
Tape Recorder
Tape recorder merupakan perangkat keras yang membutuhkan perangkat
lunak yang berupa program dalam pita rekaman, alat ini
3.
Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa adalah media untuk melatih siswa menndengarkan
dan berbicara dalam bahasa asing, misalnya bahasa arab dan inggris dengan jalan
menyajikan materi pelajaran yang disiapkan sebelumnya. Dalam laboratorium
bahasa siswa duduk sendiri-sendiri pada bilik akuistik dan kotak suara yang
telah tersedia. Siswa mendengarkan suara guru atau suara radio cassette melalui
headphone.
3.
Media Pandang Dengar (Audio-Visual/Samiyah-Bashariyah)
Media audio-visual Media pengajaran bahasa yang paling lengkap
adalah media dengar pandang (sam’iyah bashoriyah atau audio visual), karena
dengan media ini terjadi proses saling membantu antara indera dengar dengan
indera pandang yang termasuk jenis media ini adalah televisi, VCD, komputer,
dan laboratorium bahasa
B.
JENIS-JENIS MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
Jenis-jenis media pembelajaran bahasa Arab dibagi menjadi dua yaitu
media pembelajaran aspek berbahasa arab dan keterampilan berbahasa arab. Media
pembelajaran aspek berbasa arab terdiri dari mufrodat dan tarkib, sedangkan
media pembelajaran keterampilan bahasa terdiri dari istima’, kalam, kitabah,
dan qiro’ah. Adapun perincian tentang Jenis-jenis Media Pembelajaran Aspek
berbahasa Arab adalah sebagai berikut:
1.
Media Pembelajaran Mufrodat (Kosakata)
Dalam mengajarkan kosakata pada siswa, adapun media yang bisa
digunakan dalam membelajarkan kosakata:
a. Miniatur benda
asli
Guru bisa menggunakan miniatur apartemen, miniatur buah-buahan, dan lain-lain. Dengan
menghadirkan miniatur tersebut, guru dengan mudah tinggal mengucapkan,
menunjuk, dan menjelaskan masing-masing kosakata yang hendak diajarkan.
b.
Foto dan gambar
Foto
dari sebuah benda aslinya yang dihasilkan dari camera, bisa digunakan untuk
media pembelajaran kosakata begitu juga dengan gambar yang dibuat sendiri oleh
guru, dan biasanya foto atau gambar tersebut dibuat dalam bentuk kartu (kartu
mufradat). Ukuran yang digunakan adalah 16 cm x 20 cm, dan akan lebih menarik
lagi apabila kartu tersebut diberi warna-warni. Mengenai ukuran guru bisa
menyesuaikan dengan kebutuhan kelasnya yang terpenting adalah ketika seorang
guru mendesain kartu tersebut harus ingat prinsip keseimbangan, keserasian, dan
keharmonisan.
2.
Media Pembelajaran Qowaid (Tata Bahasa)
Dalam pembelajaran bahasa arab sekarang, komponen ini diajarkan
secara wadifi, yaitu tata bahasa fungsional dalam sebuah kalimat yang
terintegrasikan dalam empat maharoh yang diajarkan, sehingga secara otomatis
siswa akan dapat menggunakan pola-pola yang telah dicontohkan, baik dalam
istima’, kalam, qiro’ah, dan kitabah. Adapun media yang dapat digunakan dalam
membelajarkan tatabahasa seperti:
a). Kotak Tatabahasa Yaitu sebuah kotak yang berbentuk kubus,
biasanya berukuran 20 cm x 25 cm, dan masing-masing dari sisi kubus tersebut
terdapat kosakata baik berbentuk kata kerja, kata benda, huruf atau yang
lainnya.
b). Papan Saku
Papan saku merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan
biasa, hanya saja papan saku ditambah dengan tempat seperti saku, dimana
fungsinya untuk meletakkan kartu yang telah disiapkan oleh guru.
c). Papan Tali
Papan tali merupakan papan yang terbuat dari kayu seperti papan
biasa, hanya saja papan tali ditambah dengan tali yang memanjang dari kanan ke
kiri sebagai gantinya saku, dimana fungsinya untuk menggantungkan kartu yang
telah disiapkan oleh guru. Dan biasanya kartu yang digunakan adalah kartu
kosakata (bithoqoh wamdhiyah).
3.
Media Pembelajaran Keterampilan Bahasa
Kemampuan
berbahasa secara konvensional meliputi empat jenis kemampuan,
diantaranya :
§
Kemampuan menyimak (istima’), untuk memahami bahasa yng
digunakan secara lisan,
§
Kemampuan berbicara (kalam), untuk mengungkapkan diri secara
lisan,
§
Kemampuan membaca (qira’ah), untuk memahami bahasa yang diungkapkan secara tertulis,
§
Kemampuan menulis (kitabah), untuk mengungkapkan diri secara
tertulis.
4.
Media Pembelajaran Istima’ (Mendengar)
Diantara media pembelajaran Istima’
(Mendengar) adalah:
a.
Compact Disk (CD)
Compact
disk merupakan media yang sangat penting dalam pembelajaran keterampilan
menyimak, karena benda ini dapat diisi dengan beberapa bentuk software sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh guru. Sebagai contoh materi pembelajaran
menyimak yang dapat dimasukkan kedalam media ini seperti, film, drama, pidato,
iklan, lagu-lagu atau bentuk siaran lain.
b.
Casset Recorder
Casset
Recorder merupakan media yang sudah lama digunakan dalam pembelajaran
keterampilan menyimak, akan tetapi media ini hanya terbatas untuk materi-materi
tertentu tidak se fleksibel compact disk. Kekurangan media ini tidak dapat
menampilkan dalam bentuk gambar.
c.
Peragaan
Peragaan
merupakan media yang dapat membantu siswa dalam memahami teks yang didengar
siswa, disamping itu dapat pula memberikan penguatan terhadap makna yang
terkandung dalam teks tersebut. Peragaan yang dimaksud adalah : gerakan badan,
isyarat, mimik wajah atau bentuk yang lainnya.
d.
Permainan Bahasa
Ada
beberapa permainan bahasa yang dapat digunakan dalam mengajarkan keterampilan
menyimak seperti : bisik berantai (al asror al mutastalstil), perintah
bersyarat, siapa yang berbicara (man al mutahadist), bagaimana saya pergi.
e.
Gambar Bersambung
Gambar
bersambung merupakan kumpulan gambar yang menunjuk satu peristiwa yang utuh. Gambar
tersebut bisa dalam bentuk kartu yang terpisah, atau dalam satu lembaran yang
utuh. Cara menggunakannya bisa satu satu atau sekaligus ditunjukkan kepada
siswa.
5.
Media Pembelajaran Kalam (Berbicara)
Berbicara merupakan kegiatan berbahasa yang aktif dari seorang
pemakai bahasa. Secara kebahasaan, pesan lisan yang disampaikan dengan
berbicara merupakan penggunaan kata- kata yang dipilih sesuai dengan maksud
yang perlu diungkapkan. Kata- kata tersebut dirangkai dalam susunan tertentu
menurut kaidah tatabahasa, dan dilafalkan sesuai dengan kaidah pelafalan yang
sesuai pula. Adapun macam-macam media pembelajaran yang digunakan pada keterampilan
kalam sebagai berikut :
a.
Film
Film
dengan berbagai macam bentuknya dapat digunakan sebagai media pembelajaran bahasa
arab,baik film yang tidak bergerak atau yang bergerak, hitam putih atau yang
berwarna. Adapun langkah- langkah yang harus dilakukan guru ketika menggunakan
film sebagai media pembelajaran keterampilan berbicara adalah guru memutarkan
film terlebih dahulu, kemudian menanyakan secara lisan, apa
judul film, siapa pelakunya, bagaimana akhir ceritanya. Atau bisa juga siswa diminta untuk
bercerita secara singkat tentang film tersebut.
b.
Karya wisata
Karya
wisata bisa dijadikan sebagai salah satu media untuk melatih keterampilan
berbicara. Karena dengan belajar keluar dari kelas siswa akan mendapatkan
sesuatu yang banyak yang ia lihat, setelah itu siswa diminta untuk menceritakan
apa yang telah dilihatnya secara lisan. Tentunya penggunaan media ini harus mempertimbangkan
seperti: tempat indah.
c.
Lembar teks dialog
Media
lembar teks dialog bisa dibuat oleh siswa sendiri atau mengambil dari buku
materi bahasa arab.Cara yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa
disuruh untuk berdialog dengan temannya atau orang lain.
d.
Lembar Daftar Pertanyaan
Lembar
daftar pertanyaan disusun sendiri oleh siswa sebelum siswa mewawancarai orang
lain.Cara yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah siswa disuruh
mewawancarai orang lain, lalu menuliskan hasil wawancara itu.
6.
Media Pembelajaran Qira’ah (Membaca)
Adapun media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran keterampilan membaca antara lain :
a.
Teks bacaan
Media
ini diambil dari buku materi ajar bahasa arab. Media ini digunakan dengan cara
menyuruh siswa membaca secara bergantian. Tujuannya : agar pembelajar dapat
membaca bersuara sesuai dengan intonasi dan lafal dengan tepat.
b.
Laboratorium baca
Laboratorium
baca merupakan salah satu media yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan
keterampilan membaca. Laboratorium baca biasanya terdiri dari sejumlah kitab-
kitab kecil isi materi bahasa yang tersusun dari yang sederhana menuju sulit
yang dapat membantu siswa untuk lebih cepat dapat membaca sesuai dengan
kemampuannya. Materi bahasa tersebut terdiri dari cerita- cerita pendek,
makalah- makalah ilmiyah atau sejarah yang bergambar, kemudian buku- buku
tersebut diberi nomor sesuai dengan tingkat kesulitannya, sehingga dapat
diketahui tingkat kemanjuan siswa dalam kemampuan membaca.
7.
Media Pembelajaran Kitabah (Menulis)
Adapun media pembelajaran yang dapat di gunakan untuk pembelajaran
kitabah antara lain adalah:
a.
Kaset rekaman
Yang
di maksud kaset rekaman adalah kaset yang di isi dengan rekaman suara, dimana
guru memilihkan teks yang sesuai dengan tingkatan siswa dan di baca dengan
kecepatan normal. Kemudian setelah siswa mendengarkan, siswa di minta menulis
ulang apa yang telah di dengar baik di papan tulis atau di kertasnya sendiri,
dan juga memberikan waktu secukupnya.
b.
Foto dan gambar
Foto
dan gambar dapat di gunakan untuk pembelajaran kitabah. Hal ini tergantunng
pada kemampuan guru dalam menggunakan media tersebut. Contoh: guru membawa foto
atau gambar, kemudian guru bisa meminta pada siswa untuk mendeskripsikan,
mencari kosakata, mencari lawan kata, memberikan kesimpulan secara tulisan
untuk foto atau gambar tersebut.
c.
Lembar fotocopy tulisan
Media
ini digunakan dengan cara menyuruh siswa meneruskan tulisan. Misalnya: lembaran
fotocopy tulisan yang belum selesai gagasannya( tulisan tersebut semestinya 10
paragraf tetapi 3 paragraf terakhir dibuang), kemudian pembelajar menambahkan paragraph
sesuai dengan idenya. Tujuannya : pembelajar mampu melengkapi ide atau gagasan
secara baik dalam sebuah tulisan melalui penambahan beberapa paragraph.
C.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB
1.
Media OHP
Media OHP dapat digunakan
pada pembelajaran istima’, Kalam, Qiro’ah, Kitabah. Adapun beberapa kekurangan
media OHP antara lain sebagai berikut :
§
Media ini memerlukan perangkat keras (hardware) yang khusus untuk
memproyeksikan pesan yang ada pada transparan. Alat itu adalah OHP (Overhead
Projection)
§
Dalam penggunaannya diperlakukan ketrampilan khusus.
§
Menuntut penataan ruang yang baik.
§
Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.
§
Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan
sehingga mudah dicerna oleh siswa (penerima pesan).
Walaupun ada keterbatasan, media ini juga mempunyai kelebihan yang
mungkin tidak dimiliki oleh jenis media lain, yaitu:
§
Praktis, karna dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas atau
ruang.
§
Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari penerima
pesan (siswa).
§
Memberi kemungkinan pada penerima pesan (siswa) untuk mencatat.
§
Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak
membosankan.
§
Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternatif kombinasi warna.
§
Dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang.
§
Dapat dihentikan pada setiap sekuens belajar yang dikehendaki
karena pacing control sepenuhnya di tangan komunikator (dosen, guru, penyaji
bahan, dan lain-lain).
2.
Media Radio Tape
Media radio tape dapat digunakan untuk pembelajaran istima’ dan kitabah.
Adapun Kelebihanya adalah dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersemangat.
Adapun Kelebihanya adalah dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi pelajaran dapat berada di beberapa tempat pada waktu yang bersemangat.
Adapun kekurangan radio tape adalah dalam suatu rekaman, sulit
menentukan lokasi suatu pesan atau informasi, serta kecepatan merekam dan
pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan kesulitan untuk memainkan
kembali rekaman-rekaman yang direkam pada suatu mesin perekam yang berbeda
denganya. Dari pertimbangan kekurangan media audio di atas, maka manfaatnya
memerlukan bantuan pengarahan dari media lainnya, sehingga pengalaman dan
pengetahuan siap dipunyai pendengar sebelumnya akan membantu terhadap
keberhasilan penampilannya.
3.
Media Foto/Gambar
Media foto bisa digunakan pada pembelajaran kalam, Qiro’ah, Kitabah, media ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
§
Lebih konkrit dan lebih realistis dalam memunculkan pokok masalah,
jika dibanding dengan bahasa verbal.
§
Dapat mengatasi ruang dan waktu
§
Dapat mengatasi keterbatasan mata.
§
Memperjelas masalah dalam bidang apa saja, dan dapat digunakan
untuk semua orang tanpa memandang umur.
Adapun beberapa kelemahan-kelemahannya,
antara lain:
§
Kelebihan dan penjelasan guru dapat menyebabkan timbulnya
penafsiran yang berbeda sesuai dengan pengetahuan masing-masing anak terdapat
hal yang dijelaskan.
§
Penghayatan tentang materi kurang sempurna, karena media gambar
hanya menampilkan persepsi indra mata yang tidak cukup kuat untuk menggerakkan
seluruh kepribadian manusia, sehingga materi yang dibahas kurang sempurna.
§
Tidak meratanya penggunaan foto tersebut bagi anak-anak dan kurang
efektif dalam penglihatan. Biasanya anak yang paling depan yang lebih sempurna
mengamati foto tersebut, sedangkan anak yang belakang semakin.
4.
Media Film
Di antara keuntungan atau manfaat film sebagai media pembelajaran
antara lain:
§
Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses pembuatan
suatu ketrampilan tangan dan sebagainya.
§
Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar dalam
bentuk ekspresi murni.
§
Dapat menyampaikan suara seseorang ahli sekaligus melihat
penampilannya.
§
Kalau film tersebut berwarna akan dapat menambah realita objek yang
diperagakan.
§
Dapat mengkomunikasikan informasi lewat lambang verbal, visual, dan
gerak. Sehingga informasi lebih kongkrit dan mudah diserap.
§
Dalam waktu relatif singkat media ini dapat mengkomunikasikan
informasi cukup banyak.
Disamping keuntungan-keuntungan yang dikemukakan diatas, ada juga
beberapa kekurangan-kekurangan yaitu :
§
Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film diputar
terlalu cepat.
§
Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar kembali
secara keseluruhan.
§
Harganya relatif mahal, sehingga jarang sekali sekolah yang
memilikinya.
§
Pembuatan programnya relatif lama, dan tidak dapat dilakukan
sendiri oleh guru.
RUJUKAN
http://coretanpembelajaranku.blogspot.com/2012/10/jenis-jenis-media-pembelajaran.html
http://azzuracie.wordpress.com/tugas-kuliah/gg/
0 Response to "MAKALAH KONSEP UMUM MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB"
Post a Comment